
Perbedaan cara ini dikarenakan perbedaan sikap hidup selama didunia yaitu apakah selalu taat atau sering membangkang pada aturan main NYA.
Jembatan shirathal mustaqim bukanlah jembatan seperti di dunia yang dapat ditempuh dengan kekuatan fisik atau kaki tetapi jembatan ini hanya dapat diseberangi dengan kekuatan hati.
Hati yang selalu membangkang ibarat kaki yang lumpuh (pincang)....sedang hati yang selalu taat pada aturan main ALLAH ibarat sepasang kaki seorang pelari ulung.
Mudah2an nasehat iman Ghazali ini selalu mengingatkan kita bahwa perjalanan kita masih panjang maka marilah kita check perbekalan kita masing-masing agar kita tidak terpeleset pada waktu melintasi jembatan Shirathal mustaqim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar